Jika membaca Rasulullah Saw. lewat kacamata sepak terjang beliau dalam membawa risalah dan membina umat tentu kitab bergenre Sirah Nabawiyyah sudah mencukupi untuk mengetahui hal itu. Secara umum, kitab bergenre Sirah Nabawiyyah lebih ke mengulas tentang kehidupan Rasulullah sebagai rasul Allah, mulai dari nasab, hubungan dengan umat, membumikan ajaran Islam, perang menundukkan kaum yang ingkar, hingga wafatnya. Lebih dari itu, jika ingin membaca kepribadian lengkap Rasulullah kitab bergenre Syamail dan Khasais lebih ajib untuk dikaji dan dibaca lagi dan lagi. Apalagi momentum maulid Rasullullah sudah menerbarkan harum-harumnya.
Berjibun sudah kitab bergenre Syamail atau Khasais diterbitkan baik oleh ulama salaf dan bahkan ulama kontemporer. Bukan tanpa sebab, hal itu menjadi tanda kebesaran dan keagungan pemuliaan dan kecintaan mereka terhadap Rasulullah. Tinggal urusan kita soal menyantapnya, banyak sedikit tergantung kemampuan dan “hasrat ilahiah” tadi itu.
Nah, kitab Wasail Wushul kali ini menjadi kata kunci sekaligus gerbang memasuki wahana bustannabawiyyah. Begini perkaranya, setidaknya bagi penulis, di antara kitab Syamail Rasul yang relatif ringkas ialah kitab Wasail Wushul ini. Lebih kurang cuma 400 halaman versi Maktabah Syamilah. Boleh jadi di sana ada yang lebih ringkas, dan jika pun ada tentu kitab Wasail ini menjadi wasilah(perantara) kepada kitab yang lebih agung semacam as-Syifa empunya Qadhi ‘Iyadh, Anmudzajul Habib Fi Khashais al-Habib disusun Imam as-Suyuthi, Syamail Muhammadiyyah ditulis oleh Imam Tirmidzi. Itu beberapa nama kitab masyhur yang bergenre Syamail Rasul.
Kitab Wasail Wushul ini merupakan buah pena dari Imam Yusuf bin Ismail bin Yusuf an-Nabhani (Satu kabilah yang bermukim di padang Palestina), wafat tahun 1350 H. Lagi lagi, pendedikasian beliau pada kitab ini adalah bentuk yang paling nyata dari semangat, cinta, dan pengagungan beliau kepada Rasulullah.
Dalam mukadimah beliau menginsafi akan kelemahan intelektualitasnya, sempurna aibnya dan bahkan hanya secuil ilmunya. Namun, laksana anak yang mengadu kepada ayahnya, beliau mendekat, mengadu-rayu Allah SWT sesaat setelah berfikir dalam pada ayat
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
“Itu belum lagi”, lanjut beliau dalam muqaddimah, “melihat pergaulan Rasulullah dengan mereka yang begitu kasar peringai, tak berakhlak, lidah mereka yang tajam. Mana mungkin manusia biasa mampu menjinakkan dan menentramkan mereka, mengubah mereka dari membenci menjadi pencinta, dari ular menjadi manusia. Inilah bukti terang betapa sempurnanya akhlak Rasulullah” pungkas beliau.
Kitab Wasail ini merupakan kitab yang disadur dari beberapa kitab Syamail lainnya dan kitab yang terdapat riwayat tentang kehidupan pribadi Rasulullah, terutama dari kitab Syamail Muhammadiyyah empunya Imam Tirmidzi. Selain itu, kitab Wasail ini, sebagaimana kesaksian pengarang dan pembaca, lebih ringkas karena ada pengasingan beberapa sanad. Lebih enak dipahami pula bersebab kitab ini menjadi kitab syarahan(penjelasan) sekaligus bagi kitab-kitab syamail lainya.
Pada akhirnya, kitab Wasail Wushul ini mampu dibaca oleh semua masyarakat pesantren, apalagi kalau sudah tingkat muntahy. Sedangkan masyarakat umum boleh untuk membaca terjemahan kitab Syamail Muhammadiyyah karya Imam Tirmidzi atau lainnya, mengingat bahwa membaca Rasulullah adalah cara untuk jatuh cinta padanya.
Selamat ber-jatuh cinta.
Tabik,(ZAn)
Bagi pembaca yang penasaran dengan isi kitab di atas silakan download di link berikut ini: