![]() |
Ilustrasi tidur yang bermanfaat |
raudhatulma’arif.com||Satu dari sekian sifat kemanusiaan yang tak kan lekang dari manusia adalah rasa kantuk. Berbeda dengan sang Khalik yang لا تأخذه سنة و لا نوم Allah tidak merasa kantuk dan tidak tidur.
Soal mengantuk dan tidur cukup asik untuk dibahas. Pasalnya, kedua hal itu jika di-manage dengan baik akan berdambak baik pula bagi kita. Sebaliknya, kedua hal itu bisa membuat tata kehidupan kita rusak.
Nah, jadi bagaimana caranya mengelola dan mengendalikan semua itu di tengah aktivitas yang padat, seperti yang dijalani oleh si Thalib ilmu? Sebelum menuju kepada jawaban, patut diketahui bahwa waktu yang dijalani manusia ada dua, yaitu waktu produktif dan interfil/kontraproduktif. Rasullullah SAW mengajarkan kepada kita bahwa waktu produktif untuk tidur walau sesaat, tetapi bermanfaat dapat menambah stamina, adalah waktu qailulah(mulai dari dhuha sampai Zuhur) dan di waktu 1/3 malam yang pertama. Itulah waktu yang tepat untuk melawan rasa kantuk akibat aktivitas yang padat.
Ya, pastinya saat terbangun dari lelap tidur sesaat harus ada di dalam hati “apa yang harus ku lakukan hari ini agar hariku berwarna dan bermakna?”. Jawabnya pasti dengan kegiatan yang disukai dan sesuai dengan karakter masing masing. Sementara tentang karakter, memang sang Khalik menciptakan makhlukNya berbeda dan tak mesti semua makhluk harus bisa segalanya. Kita hanya perlu mewujudkan dan mengupayakan karakter yang ada dengan sesempurna mungkin. Melakukan hal yang tidak searah dengan karakter hanya menjadi beban bagi kita dengan adanya tuntutan yang semestinya tak dilaksanakan.
Terlepas dari waktu sebelum tidur, karena itu semua telah terlewati, sekarang di waktu bangunmu kerjakan yang ingin kamu kerjakan dengan sepenuh hati dan fokus. Dan tentunya, yang terpenting jangan hiraukan apa yang mereka tanggapi. Kalau memang itu tujuanmu, maka lakukanlah!
Dengan cara memanajemen waktu tidur dan sadar akan tujuan dan terget lah yang dapat membuat waktu kita menjadi produktif. Tanpa itu, waktu yang telah, sekarang dan akan berlalu hanya tak bernilai apa-apa.
Soal mengantuk dan tidur cukup asik untuk dibahas. Pasalnya, kedua hal itu jika di-manage dengan baik akan berdambak baik pula bagi kita. Sebaliknya, kedua hal itu bisa membuat tata kehidupan kita rusak.
Nah, jadi bagaimana caranya mengelola dan mengendalikan semua itu di tengah aktivitas yang padat, seperti yang dijalani oleh si Thalib ilmu? Sebelum menuju kepada jawaban, patut diketahui bahwa waktu yang dijalani manusia ada dua, yaitu waktu produktif dan interfil/kontraproduktif. Rasullullah SAW mengajarkan kepada kita bahwa waktu produktif untuk tidur walau sesaat, tetapi bermanfaat dapat menambah stamina, adalah waktu qailulah(mulai dari dhuha sampai Zuhur) dan di waktu 1/3 malam yang pertama. Itulah waktu yang tepat untuk melawan rasa kantuk akibat aktivitas yang padat.
Ya, pastinya saat terbangun dari lelap tidur sesaat harus ada di dalam hati “apa yang harus ku lakukan hari ini agar hariku berwarna dan bermakna?”. Jawabnya pasti dengan kegiatan yang disukai dan sesuai dengan karakter masing masing. Sementara tentang karakter, memang sang Khalik menciptakan makhlukNya berbeda dan tak mesti semua makhluk harus bisa segalanya. Kita hanya perlu mewujudkan dan mengupayakan karakter yang ada dengan sesempurna mungkin. Melakukan hal yang tidak searah dengan karakter hanya menjadi beban bagi kita dengan adanya tuntutan yang semestinya tak dilaksanakan.
Terlepas dari waktu sebelum tidur, karena itu semua telah terlewati, sekarang di waktu bangunmu kerjakan yang ingin kamu kerjakan dengan sepenuh hati dan fokus. Dan tentunya, yang terpenting jangan hiraukan apa yang mereka tanggapi. Kalau memang itu tujuanmu, maka lakukanlah!
Dengan cara memanajemen waktu tidur dan sadar akan tujuan dan terget lah yang dapat membuat waktu kita menjadi produktif. Tanpa itu, waktu yang telah, sekarang dan akan berlalu hanya tak bernilai apa-apa.
Tersenyum terhadap takdir bangun itu adalah perkara yang harus diterima. Karena semua yang direncanakanbelum tentu itu terwujud nyata.
(ZKN)