Dalam suatu kalangan masyarakat ada suatu kelompok yang bisa kita sebut sebuah pemerintahan yang tidak dipimpin oleh presiden atau gubernur, melainkan dipimpin oleh seorang ulama. Pemerintahan tersebut dipersenjatai dengan ilmu agama, seperti ilmu tauhid, fiqah, dan tasawwuf. Senjata tersebut dipegang oleh pasukan yang dinamakan dengan santri.
Santri adalah pasukan Allah yang siap berperang melalui ilmu dan siap menjadi kader-kader penerus bangsa yang akan menegakkan kalimah Allah demi kesejahteraan dan ketenteraman bangsa ini kedepannya. Dengan ilmu agama ini, santri dapat mengesplor tata tertib berkehidupan yang indah yang tercantum dalam Alquran dan hadist kepada bangsa ini. Oleh sebab itu juga, santri juga berperan penting dalam memberantas ideologi-ideologi sesat yang mungkin akan berefek pada kesejahteraan bangsa ini.
Islam adalah agama yang penuh dengan keadilan dan ketenteraman, karena itulah para santri menjadi modal utama kebangkitan bangsa ini kedepannya. Sejarah pernah mencatat bahwa agama Islam pernah menjadi puncak peradaban dunia.
Dalam menegakkan itu semua, ada tiga senjata yang paling ampuh yang bisa digunakan oleh dalam mensejahterkan bangsa ini, yaitu melalui ilmu tauhid, ilmu fiqah, dan ilmu tasawwuf. Bekal tauhid menjadi senjata para santri dalam menegakkan aqidah agar masyarakata yang ada dalam bangsa ini mengenal Tuhan tau bertauhid. Dengan bekal ketauhidan ini, masyarakat akan mempunyai imun tersendiri dalam melakukan kejahatan.
Bekal fiqih yang dipelajari santri menjadi senjata mereka dalam urusan ibadah, dan hujjah sehingga bisa bermanfaat bagi suatu bangsa ataupun negara, karena suatu pemerintah tanpa adanya hukum, maka pemerintahan tersebut tidak akan bertahan lama. Andaikata suatu bangsa menetapkan suatu hukum yang didasari dari ilmu fiqih, insya Allah akan menganugerahkan kedamaian yang tiada tara. Dalam permasalahan fiqih ini mengandung segala hal tentang ibadah dan mengandung pula berbagai macam pendapat yang berasal dari perkataan para ulama ada yang wajib, sunat, mubah, mekruh dan haram. Dengan hukum-hukum inilah ketika seorang santri menjadi penerus bangsa kedepannya dia dapat memilah dan memilih mana yang harus dilakukan ataupun ditinggalkan, mana yang harus diberi pertolongan ataaupun diberi hukuman. Dalam perjalanan santri menjadi seorang penerus bangsa, mereka dikomandoi oleh seorang komandan yang biasa kita panggil dengan sebutan ustadz, ketakziman seorang santri kepada komandannya atau ustadznya menentukan keberkatannya di masa depan nantinya.
Begitu juga bekal tasawuf yang ada pada diri santri sehingga dia bisa mendidik umat dan suatu bangsa tatakrama yang mulia, dengan ilmu tasawuf ini pula menjadikan warga negara yang penuh dengan solidaritas yang tinggi. Andaikata seorang santri penerus bangsa bisa mengetahui akan keesaan Allah dan tau tata cara beribadat yang benar tapi mereka tidak tahu cara berakhlak yang mulia, maka ketauhidan yang mereka miliki dan ibadat yang mereka kerjakan akan sia-sia belaka. Begitu pula jikalau di suatu negara tidak memiliki kesopanan dengan negara lainnya, maka negara tersebut akan dimusuhi oleh negara lainnya. Karena pada dasarnya akhlak atau adab itu di atas daripada ilmu.
Para santri bukanlah kalangan orang atau masyarakat yang mempunyai pikiran bersumbu pendek melainkan merekalah yang pantas menduduki puncak yang ada di dunia ini. Karena para santri ini bukan hanya penerus bagi bangsa saja tapi bagi kelangsungan agama islam di muka bumi ini. Jikalau seseorang memilih santri sebgai kadhi ataupun ketua mahkamah hukum itu sangatlah pantas, karena meraka para santri mujahidin selalu mempelajari tentang segala permasalahan hukum dan bagaimana cara menyelesaikannya. Jikalau seseorang memilih santri sebagai pasukan elit tentara itu sangatlah pantas juga, asalkan apa yang mereka perangi dan apa yang berantas demi kesejahteraan beragama, karena terbunuhnya seseorang ketika melawan para orang kafir, maka mereka akan mendapatkan gelar sebagai mati syahid yang langsung mendapatkan kenikmatan surga di alam kubur.
Bukan hanya mereka yang bertitle tamatan suatu fakultas yang dapat menjadi modal penerus bagi bangsa ini, akan tetapi di kalangan santri yang mempunyai title ustadz di awal namanya juga pantas menjadi penerus bangsa kedepannya. Kita lihat pada masa saat ini, sangatlah banyak kiyai-kiyai berlomba-lomba dan bersungguh-sungguh mendirikan suatu pondok agar banyaknya kader-kader ulama akan tercipta nantinya. Ulama inilah yang akan menuntun dunia ini menuju suatu peradaban yang penuh dengan keadilan dan kebijkasanaan dalam agama islam. Meninggalnya seorang ulama di suatu daerah dapat menjadi sebab musabbab akan kehancuran suatu daerah tersebut.
Santri adalah pasukan Allah yang siap berperang melalui ilmu dan siap menjadi kader-kader penerus bangsa yang akan menegakkan kalimah Allah demi kesejahteraan dan ketenteraman bangsa ini kedepannya. Dengan ilmu agama ini, santri dapat mengesplor tata tertib berkehidupan yang indah yang tercantum dalam Alquran dan hadist kepada bangsa ini. Oleh sebab itu juga, santri juga berperan penting dalam memberantas ideologi-ideologi sesat yang mungkin akan berefek pada kesejahteraan bangsa ini.
Islam adalah agama yang penuh dengan keadilan dan ketenteraman, karena itulah para santri menjadi modal utama kebangkitan bangsa ini kedepannya. Sejarah pernah mencatat bahwa agama Islam pernah menjadi puncak peradaban dunia.
Dalam menegakkan itu semua, ada tiga senjata yang paling ampuh yang bisa digunakan oleh dalam mensejahterkan bangsa ini, yaitu melalui ilmu tauhid, ilmu fiqah, dan ilmu tasawwuf. Bekal tauhid menjadi senjata para santri dalam menegakkan aqidah agar masyarakata yang ada dalam bangsa ini mengenal Tuhan tau bertauhid. Dengan bekal ketauhidan ini, masyarakat akan mempunyai imun tersendiri dalam melakukan kejahatan.
Bekal fiqih yang dipelajari santri menjadi senjata mereka dalam urusan ibadah, dan hujjah sehingga bisa bermanfaat bagi suatu bangsa ataupun negara, karena suatu pemerintah tanpa adanya hukum, maka pemerintahan tersebut tidak akan bertahan lama. Andaikata suatu bangsa menetapkan suatu hukum yang didasari dari ilmu fiqih, insya Allah akan menganugerahkan kedamaian yang tiada tara. Dalam permasalahan fiqih ini mengandung segala hal tentang ibadah dan mengandung pula berbagai macam pendapat yang berasal dari perkataan para ulama ada yang wajib, sunat, mubah, mekruh dan haram. Dengan hukum-hukum inilah ketika seorang santri menjadi penerus bangsa kedepannya dia dapat memilah dan memilih mana yang harus dilakukan ataupun ditinggalkan, mana yang harus diberi pertolongan ataaupun diberi hukuman. Dalam perjalanan santri menjadi seorang penerus bangsa, mereka dikomandoi oleh seorang komandan yang biasa kita panggil dengan sebutan ustadz, ketakziman seorang santri kepada komandannya atau ustadznya menentukan keberkatannya di masa depan nantinya.
Begitu juga bekal tasawuf yang ada pada diri santri sehingga dia bisa mendidik umat dan suatu bangsa tatakrama yang mulia, dengan ilmu tasawuf ini pula menjadikan warga negara yang penuh dengan solidaritas yang tinggi. Andaikata seorang santri penerus bangsa bisa mengetahui akan keesaan Allah dan tau tata cara beribadat yang benar tapi mereka tidak tahu cara berakhlak yang mulia, maka ketauhidan yang mereka miliki dan ibadat yang mereka kerjakan akan sia-sia belaka. Begitu pula jikalau di suatu negara tidak memiliki kesopanan dengan negara lainnya, maka negara tersebut akan dimusuhi oleh negara lainnya. Karena pada dasarnya akhlak atau adab itu di atas daripada ilmu.
Para santri bukanlah kalangan orang atau masyarakat yang mempunyai pikiran bersumbu pendek melainkan merekalah yang pantas menduduki puncak yang ada di dunia ini. Karena para santri ini bukan hanya penerus bagi bangsa saja tapi bagi kelangsungan agama islam di muka bumi ini. Jikalau seseorang memilih santri sebgai kadhi ataupun ketua mahkamah hukum itu sangatlah pantas, karena meraka para santri mujahidin selalu mempelajari tentang segala permasalahan hukum dan bagaimana cara menyelesaikannya. Jikalau seseorang memilih santri sebagai pasukan elit tentara itu sangatlah pantas juga, asalkan apa yang mereka perangi dan apa yang berantas demi kesejahteraan beragama, karena terbunuhnya seseorang ketika melawan para orang kafir, maka mereka akan mendapatkan gelar sebagai mati syahid yang langsung mendapatkan kenikmatan surga di alam kubur.
Bukan hanya mereka yang bertitle tamatan suatu fakultas yang dapat menjadi modal penerus bagi bangsa ini, akan tetapi di kalangan santri yang mempunyai title ustadz di awal namanya juga pantas menjadi penerus bangsa kedepannya. Kita lihat pada masa saat ini, sangatlah banyak kiyai-kiyai berlomba-lomba dan bersungguh-sungguh mendirikan suatu pondok agar banyaknya kader-kader ulama akan tercipta nantinya. Ulama inilah yang akan menuntun dunia ini menuju suatu peradaban yang penuh dengan keadilan dan kebijkasanaan dalam agama islam. Meninggalnya seorang ulama di suatu daerah dapat menjadi sebab musabbab akan kehancuran suatu daerah tersebut.