LPI Dayah Raudhatul Ma'arif

Photo Dewan Guru Dayah Rama Ketika Menyimak Taushiyah Almukarram Ayah Cot Trueng.
⁠⁠⁠Para guru adalah poros yang paling sentral dalam menjalankan roda pendidikan agama Islam di dayah-dayah tradisional yang ada di Aceh. Kegigihan dan keikhlasan mereka dalam mendidik generasi muda Islam di Aceh patut diacungi jempol. Mereka mengajar ilmu agama siang dan malam tanpa mengenal lelah demi meluruskan akhlak remaja di zaman yang semakin gila ini.

Kendati demikian, di balik pengabdian sepenuh hati dengan totalitas yang tinggi, tidak ada imbalan dari kerja keras yang mereka lakukan. Hampir bisa dipastikan bahwa  segenap Guru yang mengajar di seluruh dayah salafi di Aceh tidak mendapatkan gaji.

Tapi apa yang di harapkan dari pekerjaan mulia yang mereka lakukan?Jawabannya tidak lain hanyalah untuk mendapatkan ridha Allah. Para Guru dayah adalah pegawai Allah, maka yang menggaji mereka juga Allah. Gaji itu mungkin tidak berupa uang, akan tetapi curahan fahala yang menjadi tabungan mereka untuk akhirat kelak.

Bayangkan berapa banyak kader-kader generasi muda yang menjadi pudak bagi masyarakat luas, menjadi pemimpin dalam urusan agama, membimbing umat ke jalan yang lurus. Semua itu adalah hasil pengamalan dari ilmu agama yang di dapat gratis dari guru-guru yang ada di Dayah.

“Di dunia ini tidak ada makan siang gratis”, mungkin istilah itu tidak akan berlaku bagi guru dayah. Bagi mereka,  ilmu yang didapatkan dengan susah payah, akan dibagikan secara gratis dan cuma-cuma.

Artikel Lainnya!!!

Abu Cot Kuta Pendiri Dayah Raudhatul Ma’arif