Hampir semua Lembaga Pendidikan Islam atau Dayah di Aceh, umumnya mengunakan metode Qabilah (kelompok) untuk beberapa kepentingan. Begitu juga halnya Dayah Raudhatul Ma’arif Cot Trueng juga menggunakan metode Qabilah yang terdiri dari beberapa kelompok. Qabilah tersebut berisikan kurang lebih 70 santri di dalamnya. Mulai dari kelas I sampai kelas VI, dan masing-masing Qabilah di ketuai oleh santri dari kelas VI.
Pembentukan Qabilah berguna untuk mendidik jiwa kepemimpinan para santri dan pembentukan jiwa sosial dalam kehidupan bermasyarakat nantinya. Biasanya setiap malam Jum’at, di dalam Qabilah diadakan berbagai macam acara yang dinamakan dengan Muhadharah, acara tersebut diisi dengan beberapa program seperti membacakan Dalail Khairat dengan berbagai macam irama yang diadakan sebelum Isya bagi santri kelas III hingga kelas VI. Bagi santri kelas I hingga kelas II, mereka diwajibkan mengikuti kelas Alquran untuk memperdalam ilmu Tajwid.
Setelah itu, yakni setelah selesai shalat Isya, semua santri berkumpul di dalam Qabilah-nya masing-masing untuk mengikuti program-program lainnya, seperti Pembacaan Ayat Suci Alquran, praktek Azan, praktek Pidato dengan berbagaimacam tema dan belajar macam-macam Khutbah, serta lain sebagainya.
Setelah itu, yakni setelah selesai shalat Isya, semua santri berkumpul di dalam Qabilah-nya masing-masing untuk mengikuti program-program lainnya, seperti Pembacaan Ayat Suci Alquran, praktek Azan, praktek Pidato dengan berbagaimacam tema dan belajar macam-macam Khutbah, serta lain sebagainya.
Berbeda dengan malam Jum’at lainnya, malam ini (Kamis malam 4 Mei 2017) masing-masing Qabilah mengadakan acara perpisahan untuk libur panjang menjelang Puasa bulan suci Ramadhan.
Perpisahan di isi dengan acara Pengajian Al-Qur’an, Bershalawat / Takbir bersama, Pidato sambutan permintaan maaf dari kalangan santri senior, juga dari santri kelas bawahnya. dan tidak luput juga makan bersama. Aneka macam makanan dan minuman yang terlebih dulu telah sibuk di persiapkan perqabilah bahkan sampai mengorder jauh-jauh diberbagai tempat diluar dayah. Dana untuk acara tersebut biasanya telah dulu dikumpulkan dari anggota Qabilah masing-masing.
Perpisahan seharusnya berlangsung dengan penuh khidmat dan haru. Tapi, perpisahan Qabilah malah sebaliknya, pecah dan seru. Karena pada dasarnya, acara ini adalah perayaan menyambut libur panjang.
Untuk Perpisahan kali ini mungkin terlihat sedikit di adakan lebih awal, dimana kebiasaannya seminggu sebelum pulang para santri membuat acara perpisahannya, mengingat dengan malam jum’at depan yang bertepatan dengan malam nisfu sya’ban dimana ada rutinitas lain yang dilaksanakan yaitu ibadah setahun sekali yang di adakan di lembaga ini berupa shalat Sunnah Tasbih yang kebetulan oleh seksi bidang ibadah menetapkannya melaksanakan bersama-sama di malam itu. Maka keharusan bagi para santri mengadakan perpisahan dalam keanggotaan Qabilah dimalam ini.