Sesudah Ujian Cawu pertama yang dilangsungkan selama 14 hari, semenjak tanggal 27 Januari dan berakhir pada hari Kamis, 09 Februari 2017. Sebagaimana lumrah diketahui, Lembaga Pendidikan Islam Dayah Raudhatul Ma’arif Cot Trueng tidak pernah memberikan libur pasca ujian caturwulan untuk para santri kecuali pada ujian cawu kedua dan ketiga yang biasanya bertepatan dengan libur Ramadhan dan libur lebaran Idul Adha. Beda halnya dengan dayah-dayah lain di Aceh, LPI Cot Trueng tidak mengadakan libur khusus untuk para santri dalam ajang Pilkada kali ini, layaknya lembaga-lembaga lain yang sebagian memang ada ketentuan libur khusus pasca ujian cawu dan terlebih lagi akhir pelaksanaan ujian yang kebetulan bertepatan dengan dimulainya Pilkada yang secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia ini.
Namun, LPI Dayah Raudhatul Ma’arif memberikan keizinan untuk para santri yang ingin menggunakan hak pilihnya dalam Pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Daerah masing-masing. Izin yang diberikan untuk para santri yang menjadi pemilih pada Pilkada ini selama 3 hari mulai hari Selasa, 14 Februari 2017 hingga 16 Februari 2017. Sedangkan santri yang belum mempunyai hak pilih, maka tetap dalam kegiatan belajar seperti biasa.
Khusus untuk para santriwati agar disertai Kartu Tanda Pemilih dari desa sebagai ketentuan izin penjemputan oleh orang tua atau wali nya.
Mengingat bahwa dalam sebuah ajang pemilihan, sudah barang tentu suara dari para santri banyak diharapkan oleh para politikus atau calon kepala daerah dari berbagai partai untuk penambah angka kemenangan dan pula kewenangan pribadi setiap masyarakat dalam menentukan hak pilihnya , maka pihak LPI pun tidak bisa membatasi para santri yang ingin pulang ke daerahnya masing-masing.
Sedikit dalam permasalahan memilih, sebahagian dari kebijaksanaan adalah memilih salah satu kandidat sesuai hati nuraninya bukan disebabkan dari perintah atau dimonopoli oleh seorang pimpinan. Tidak ada yang bisa memonopoli suara hati, karena jiwa ini yang akan mempertanggungjawabkan bukan orang lain.
Persis seperti himbauan Ayah, selaku pimpinan Dayah, di sesi-sesi terakhir pertemuan seluruh dewan guru dengan Beliau saat menjelang perpisahan keberangkatannya melaksanalan Umrah ke tanah suci di ketika menjawab pertanyaan “siapa yang harus kita pilih?” Dengan nada yang lembut, tenang, dan tersenyum Beliau menjawab, “Yang harus tanyoe pileh adalah… Kiban yang yakin bak hatee droe… Meunyoe Hana Yakin… Maka harus neu Istikharah…”
Persis seperti himbauan Ayah, selaku pimpinan Dayah, di sesi-sesi terakhir pertemuan seluruh dewan guru dengan Beliau saat menjelang perpisahan keberangkatannya melaksanalan Umrah ke tanah suci di ketika menjawab pertanyaan “siapa yang harus kita pilih?” Dengan nada yang lembut, tenang, dan tersenyum Beliau menjawab, “Yang harus tanyoe pileh adalah… Kiban yang yakin bak hatee droe… Meunyoe Hana Yakin… Maka harus neu Istikharah…”
Sebuah anjuran yang sangat bijak, tepat, dan penuh dukungan bagi kita dalam menentukan hak pilih masing-masing.
Oleh karenanya, pihak LPI menghimbau kepada seluruh santri agar tetap Netral dalam pemilihan ini. Jadikan hatimu sebagai penentu pilihanmu bukan karena paksaan atau pengaruh “Serangan Fajar”.
Oleh karenanya, pihak LPI menghimbau kepada seluruh santri agar tetap Netral dalam pemilihan ini. Jadikan hatimu sebagai penentu pilihanmu bukan karena paksaan atau pengaruh “Serangan Fajar”.